My bitter sweet Life
Nama ku PUTRI DIAH KUSUMA WARDHANI, aku terlahir dari keluarga sederhana tapi bisa di
bilang bahagia, di besarkan dari sebuah desa kecil yang tidak terpencil.
YA..Tepatnya di desa Dungus, Cerme, Gresik.
Aku
menuliskan ini semua karena kebosanan ku berada di rumah saat liburan tiba, dan
menulis adalah satu kegiatan yang sangat menyenangkan, kemudian bernyanyi
adalah satu kegemaran yang wajib di lantunkan setiap saat.
Di
mulai dari masa kecil ku,
Ibu
ku seorang pegawai tata usaha di salah satu instansi sekolah, dan dia sudah
menjadi pegawai negeri sipil pemerintah. Kemudian ayah ku, dulu ia bekerja di
sebuah pabrik sarung tenun terkenal di kotaku, tapi ia di PHK karena hal
tertentu dan sekarang ia bekerja mengurus tiga sawah milik keluarga kami
sehari-hari secara bergantian.
Memang
itulah nasib yang tak bisa menentu, ibu dan ayahku lulusan SLTA. Dulu Ibu
bersekolah di SMEA DARUSSALAM, ayahku sekolah di SMAN 1 GRESIK lalu di
pindahkan oleh gurunya ke SMAN 1 MANYAR di sebabkan SMAN 1 MANYAR adalah
sekolah baru pada saat itu dan harus mempunyai murid baru juga
Biarkan
aku bercerita tentang apa yang telah ku ketahui.
Aku
senang ketika ayah dan ibu bercerita tentang masa mudanya dulu, apalagi masa
masa saat mereka bersekolah. Ayah ku terlahir asli cerme juga, tetapi semenjak
ibunya meninggal ketika ayah berumur 10 tahun, ia ikut pamannya ke gresik kota
karena kondisi ekonomi dan ayahnya ayah kawin lagi ( kok mbulet yaa..).
Tepatnya
di Kawasan Sunan Malik Ibrahim Jln. KH. Zubair Rahman ,ayah di besarkan oleh
pamannya yang seorang pengusaha textil , di didik dan di sekolahkan, serta
mengajarkan ayah kesederhanaan. Setelah lulus SD di SDN BEDILAN II ayah
melanjutkan sekolah di SMPN 1 GRESIK, ayah murid yang pintar saat itu, kemudian
ayah melanjutkan dan diterima di SMAN 1 GRESIK,dan di pindah ke SMAN 1 MANYAR
untuk menjadi murid pertama dan baru pada saat itu, karena baru pertama
didirikan. Kata ayah persaingan sudah sangat ketat dahulu itu, ku akui ayah ku
memang cerdas dan kecerdasannya itu telah diturunkan kepada kedua orang anaknya
yaitu aku dan adik ( hehehehe..emmank benner ), ku syukuri saja. Tapi sangat di
sayangkan, ayah tidak meneruskan kuliah karena ayah tak mau merepotkan pamannya
lagi, sedangkan ayahnya ayah seolah olah tak perduli dengan nasib ayahku.
Begitu sadis menurutku, ayah sudah merasakan menjadi korban kekjaman ibu tiri.
Hehehe
Itulah
nasib, tak bisa dipungkiri. Oleh sebab itu aku sangat bangga pada ayah. Bagiku
ayah adalah segalanya, bukan hanya ayah tapi ibu ku juga. Seperti hidupku yang
membutuhkan oksigen di udara, aku pun juga sangat membutuhkan mereka berdua
untuk menuntunku menuju jalan terang atas ridho Allah. Mereka adalah kedua
malaikatku, meskipun terkadang peraturan mereka terlalu konyol dan meyakitkan,
walaupun aku masih dianggap sebagai anak kecil yang masih ingusan, walaupun aku
masih di dalam sangkar mereka dan masih tak bisa bebas seperti yang lain,
bagiku itu semua tak apa. Aku sadar sekarang, entah mereka sayang atau tidak
padaku yang terpenting adalah mereka adalah segalanya yang aku sayangi dan yang
aku punya dalam hidup.
aku
bersyukur atas kebersamaan ini, aku masih mempunyai kedua malaikat yang setia
mengawasiku, menuntunku, melarangku, mengajariku tentang islam, berjilbab dan
ikhlas. Adalah hal paling berharga di atas segalanya.
Bagiku
senyum mereka adalah mahal, meskipun keluarga kami tak bergelimang harta tapi
kebersamaan ini yang tak bisa di jual.
Sekarang
bagaimana caraku untuk membalas semua kebaikan mereka berdua, menurutku dengan
apapun ku balas kebaikan mereka, aku tak mampu untuk membalasnya secara hakiki.
Simaklah
ini, ini adalah perjalanan selama aku masih hidup,
Di
mulai dari RA AL-FALAH dan SDN DUNGUS , pertama kalinya aku mengenal bangku
sekolah, begitu mungil dan aku rasa sangat culun-culunnya anak pada saat itu.
Teringat saat aku pertama kali bisa membaca, saat aku di puji ibu guru dan
teman-teman karena hasil gambar ku yang sangat bagus,hehehe. Itu semua
sangatlah indah, masa-masa yang tak kan kutemui lagi sekarang dan seterusnya.
Masa kanak-kanak yang masih belum mengerti akan sebuah permasalahan dan urusan,
masa dimana hidup penuh tawa dan permainan.
Lihatlah
dia, adik mungilku yang duduk di bangku TK. Wajahnya bersinar dan tertawa
senang, berlarian mengejar awan tanpa ada yang menghentikan, melukis pelangi
dengan warna yang dia punya, menghembuskan semua rasa lelah dalam sebuah
pelukan ibunda. Di pangku sedemikian rupa hingga ia merasa nyaman dan tertidur
lelap.
Tak
kan ada lagi kejadian itu semenjak aku beranjak dewasa
My teenagers life
Inilah
pertama kali aku menginjakkan hidup pada dunia remaja, dunia yang
puaaaaalllllllliiiiiiiiiiiiiing indah yang tak mau aku tinggalkan. Yaaapz..masa
remaja ku di mulai dari SMPN 2 CERME. Aku beruntung bisa meneruskan ke jenjang
SMP yang 1 lokasi dengan tempat kerja ibu ku yaitu sebagai Tata Usaha.
Di
mulai dari kelas 7 atau 1 SMP.
Aku
masih ingat bagaimana aku kali pertama masuk dalam anggota kelas ini, its so
nerveous. Hanya sedikit guru yang mengerti bahwa aku adalah anak dari bu narti
petugas TU, jujur ibu ku selalu di segani di sana.
Dulu,
saat pertama kali aku di terima di SMPN 2 CERME, aku berada di urutan nomer 5
dari 191 siswa yang diterima. Bagiku itu sudah cukup membanggakan. Dan aku
masuk dalam anggota kelas 7 E. Dan, aku sangat bersyukur. Di kelas 7 dulu aku
selalu mendapat peringkat pertama baik itu dari kelas ku atau pun pararel. Aku
masih ingat betul siapa rival ku waktu di kelas, haahaha..silviana velani,
defitri nilawati, dian widya astuti, nur faida, afifatul mahmudah....uuuuh banyak
lagi. Dan kalo dari pararel ya siapa
lagi kalau bukan Marisa Fajri Rizkiyah dan Sri Wahyuni.
lalu
setelah di kelas 7 E , aku naik ke kelas 8. Aku selalu berdoa agar aku tak akan
sekelas dengan Marisa. Ahahahaha..karena aku bakalan ada rival, setelah ku lihat.
OMG aku sekelas sama Marisa, double WOW jadinya J.
Oh iyya..!
Di
SMP dulu aku juga ikut organisasi loh, terutama OSIS. Banyak pengalaman banyak
ilmu tentunya J,
dan tak lupa juga KIR ( Karya Ilmiah Remaja )
Di
kelas 8 dulu aku masuk kelas 8A, dimasa kelas 8 ini adalah hal yang tak pernah
aku lupakan dalam hidupku. Dimana aku bisa mengenal apa itu arti sahabat,
cinta, pengorbanan, dan tujuan ku berada di jenjang sekolah.
Awal
nya biasa saja ketika berbaur dengan teman-teman baru, diam, menjawab pertanyaan
guru, dan mengobrol dengan orang-orang yang ku kenal. Suatu ketika aku meliht
seorang gadis yang duduk tak jauh dari tempatku. Dia adalah JANUAR DENI RAHAYU, aku tak berani melihatnya, mukanya yang
judes, sifatnya yng kaku, culas dan lirikan matanya yang terkadang
menyeramkan.hahaha..itu sebabnya dia selalu ditakuti anak laki-laki di kelasku
bahkan teman sebaya di sekolah takut sama dia.
Setelah
-+ 3 bulan aku duduk di kelas 8, januar mulai mendekat padaku, sebenarnya ia
sudah 1 kelas denganku saat aku masih di kelas 7, tapi kita jarang bicara dan
mendekat dan dia juga ikut OSIS di sekolah,eeeh..sekarang di kelas 8 di
pertemukan lagi.
Dia
mendekat, berbicara, dan tersenyum kepada orang yang dianggapnya baik. Kuakui ,
dia gadis yang misterius. Setelah lama kita berteman dekat, aku sering bertemu
dengannya, menatap wajah dan melihat senyumannya. Ternyata gadis itu tak
menyeramkan seperti yang orang lain menilainya, matanya teduh, wajahnya lembut,
cantik, dan senyumnya indah.
Dan akhirnya KITA SAHABAT, aku dan januar. Dia
begitu baik padaku, aku sangat mengenal siapa januar. Jika aku menceritakan hal
tentangnya, aku jadi rindu padanya L.
Lina, dia anaknya pemalu, pendiem,
baaaiiik banget, suka membantu dan tidak sombong, lemah lembut. Tapi di saat
dia menasehatiku, dia menjadi sosok yang WOW J.
Yoga farezha, di kelas gak ada dia gak
rame, males rasanya kalo sekolah tanpa mereka. Dia tuh pendek, putih, lucu,gokil,
imut-imut, hahaha. Baik , care, keras kepala, egois kalo dalam keadaan
mepet,dan jail.. Hehehe
Afif , ananknya itu gimana ya,, lemot nya
ampuuuun, gokil, usil juga ih dan mau tauuuu ajja..rasa ingin tahunya besar,,gedhe.
Hohoho
Eni, dia tergolong anak yang preman di
sekolah ( ooops ) hahaha. Tapi semenjak kita menjadi sahabat, dia sedikit
berubah. Dia memang cantik dan gokil.
Yang
terakhir adalah Januar, apa yaa...? jika menceritakan tentang dia. Udah deh..gak
bisa di hitung kebaikannya pada ku dan orang lain. Di balik wajahnya yang
nyeremin ada kelembutan yang orang lain belum tentu punya. Butuh kedekatan
extra jika ingin mengetahui sisi lembutnya itu. Hahaha saaangaat beruntung, aku
salah satu orang yang selalu ada di sisi januar. Dengannya aku mengerti apa sih
sahabat itu,,,
Dia
selalu ada di saat aku sedih dan senang, maupun sebaliknya . Walaupun akhirnya
dikelas 9 SMP kita berpisah dan tidak 1 kelas lagi, persahabatan kita tetap
utuh “). Hingga semua orang tau akan itu, mereka bilang “ ADA GULA ADA SEMUT,
ADA JANUAR PASTI ADA PUPUT ”. itu adalah hal yang tak bisa kulupakan seumur
hidup. Januar is my everything in the world after my mom and dad.
SMP
adalah masa yang paling indah meski fikiran masih sangat labil, ada cinta, tawa
dan sahabat, kalau berbicara tentang cinta saat di putih biru atau SMP ini, ku
seakan malu menceritakannya, biar Tuhan, Januar , dan aku saja yang mengetahui
akan hal itu J,
salah satuny adalah hal yang palin rumit.
13
Juni 2012, aku lulus dari SMP, aq berharap agar aku mendapatkan danum yang
tinggi agar aku bisa melanjutkan ke SMA favorit di daerahku, tapi apa daya,
inilah kuasa Allah. Dia memberi ku danum yang cukup mengecewakan bagiku, tapi
entah bagi orang lain. Aku kurang puas dengan ini semua, memang inilah kodrat
manusia yang tak pernah puas terhadap keadaan yang telah diperolehnya. Aku gagal
masuk seleksi ke SMA yang ku mau. SMA itu hanya mengandalkan sistem danum tanpa
mempertimbangkan baik buruknya siswa yang telah diterima disana. Aku kecewa dan
muak dengan keadaan yang seperti itu. Taukah kau betapa getir hati ini ketika
mendengar ocehan teman – teman yang terkejut ketika aku tak mampu masuk ke
sekolah itu. Bagiku aku telah melakukan hal yang benar, terkadang sebuah
kejujuran tidak menjamin kita dalam sebuah hal yang mujur. Ah..itu udah biasa
dikala jaman yang seperti ini, akupun tak heran jika teman ku yang terkenal
*naughty*nya minta ampun bisa masuk kesana entah dengan cara apa. Aku cemburu
saat itu, aku iri.
Tapi
Allah telah bericara saat itu, ayahku sangat perduli saat keadaan seperti itu.
Ia menuju MAN 2 GRESIK dan mendaftar kan aku untuk menjadi salah satu siswa
baru disana melalui jalur prestasi. Ia menyerahkan Rapot , piagam kejuaraan
yang pernah kuperoleh , sertifikat, dan ijazah. Ia bahagia, aku terpilih untuk
mendapatkan beasiswa disana selama 3 tahun, tanpa membayar biaya apapun kecuali
biaya masuk saat itu. Kau tau..? inilah yang namanya keadilan. Kejujuran
memihakku walau itu terlambat J
Awalnya aku tak betah bersekolah di sekolah
itu, datar dan usianya masih muda. Aku faham dengan keadaan itu. Aku mencoba
bertahan dengan melihat sisi positifnya.
“
ternyata Islam itu luas”, bukan hanya sekedar percaya ( iman ), Sholat,
dan al – qur’an. Aku merasa bodoh akan agama disana, aku kecil, aku seperti
orang yang baru yang mengenal Islam.
Mempelajari bahasa arab sangatlah susah
buatku, ini kali pertama aku mempelajarinya, walaupun aku bisa mengaji, tapi
akankah lebih baik jika aku mengerti apa makna yang terkandung di dalamnya. AL-Qur’an
Hadits, Fiqih yang menyangkut hukum – hukum Islam, dan Aqidah Akhlak J. Aku menemukan teman – teman yang sangat
baik kepadaku, mereka masih polos karena rata- rata dari rakyat pedesaan , lucu,
unik dan rame. Aku berada pada kelas X-U yang berisi 20 siswa.
Di kelas itu aku kalah bersaing, bersaing
dengan anak anak cerdas seperti mereka bukanlah hal yang mudah, dan terkadang aku
ingin pindah ke kelas reguler agar aku tetap menduduki peringat utama. Tapi setelah
berfikir panjang dengan otakku yang sudah beranjjak dewasa ini, lebih baik aku
tetap bertahan. Toh yang penting aku tetap masuk dalam 10 besar disana, rata
rata terakhir di rapotku adalah 87 dan itu adalah peringkat 9, itu sudah baik. Hahaha..its
hard.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar