Sabtu, 15 September 2012

tak ada yang perlu disembunyikan

My bitter sweet Life
Nama ku PUTRI DIAH KUSUMA WARDHANI, aku  terlahir dari keluarga sederhana tapi bisa di bilang bahagia, di besarkan dari sebuah desa kecil yang tidak terpencil. YA..Tepatnya di desa Dungus, Cerme, Gresik.
Aku menuliskan ini semua karena kebosanan ku berada di rumah saat liburan tiba, dan menulis adalah satu kegiatan yang sangat menyenangkan, kemudian bernyanyi adalah satu kegemaran yang wajib di lantunkan setiap saat.
Di mulai dari masa kecil ku,
Ibu ku seorang pegawai tata usaha di salah satu instansi sekolah, dan dia sudah menjadi pegawai negeri sipil pemerintah. Kemudian ayah ku, dulu ia bekerja di sebuah pabrik sarung tenun terkenal di kotaku, tapi ia di PHK karena hal tertentu dan sekarang ia bekerja mengurus tiga sawah milik keluarga kami sehari-hari secara bergantian.
Memang itulah nasib yang tak bisa menentu, ibu dan ayahku lulusan SLTA. Dulu Ibu bersekolah di SMEA DARUSSALAM, ayahku sekolah di SMAN 1 GRESIK lalu di pindahkan oleh gurunya ke SMAN 1 MANYAR di sebabkan SMAN 1 MANYAR adalah sekolah baru pada saat itu dan harus mempunyai murid baru juga
Biarkan aku bercerita tentang apa yang telah ku ketahui.
Aku senang ketika ayah dan ibu bercerita tentang masa mudanya dulu, apalagi masa masa saat mereka bersekolah. Ayah ku terlahir asli cerme juga, tetapi semenjak ibunya meninggal ketika ayah berumur 10 tahun, ia ikut pamannya ke gresik kota karena kondisi ekonomi dan ayahnya ayah kawin lagi ( kok mbulet yaa..).
Tepatnya di Kawasan Sunan Malik Ibrahim Jln. KH. Zubair Rahman ,ayah di besarkan oleh pamannya yang seorang pengusaha textil , di didik dan di sekolahkan, serta mengajarkan ayah kesederhanaan. Setelah lulus SD di SDN BEDILAN II ayah melanjutkan sekolah di SMPN 1 GRESIK, ayah murid yang pintar saat itu, kemudian ayah melanjutkan dan diterima di SMAN 1 GRESIK,dan di pindah ke SMAN 1 MANYAR untuk menjadi murid pertama dan baru pada saat itu, karena baru pertama didirikan. Kata ayah persaingan sudah sangat ketat dahulu itu, ku akui ayah ku memang cerdas dan kecerdasannya itu telah diturunkan kepada kedua orang anaknya yaitu aku dan adik ( hehehehe..emmank benner ), ku syukuri saja. Tapi sangat di sayangkan, ayah tidak meneruskan kuliah karena ayah tak mau merepotkan pamannya lagi, sedangkan ayahnya ayah seolah olah tak perduli dengan nasib ayahku. Begitu sadis menurutku, ayah sudah merasakan menjadi korban kekjaman ibu tiri. Hehehe
Itulah nasib, tak bisa dipungkiri. Oleh sebab itu aku sangat bangga pada ayah. Bagiku ayah adalah segalanya, bukan hanya ayah tapi ibu ku juga. Seperti hidupku yang membutuhkan oksigen di udara, aku pun juga sangat membutuhkan mereka berdua untuk menuntunku menuju jalan terang atas ridho Allah. Mereka adalah kedua malaikatku, meskipun terkadang peraturan mereka terlalu konyol dan meyakitkan, walaupun aku masih dianggap sebagai anak kecil yang masih ingusan, walaupun aku masih di dalam sangkar mereka dan masih tak bisa bebas seperti yang lain, bagiku itu semua tak apa. Aku sadar sekarang, entah mereka sayang atau tidak padaku yang terpenting adalah mereka adalah segalanya yang aku sayangi dan yang aku punya dalam hidup.
aku bersyukur atas kebersamaan ini, aku masih mempunyai kedua malaikat yang setia mengawasiku, menuntunku, melarangku, mengajariku tentang islam, berjilbab dan ikhlas. Adalah hal paling berharga di atas segalanya.
Bagiku senyum mereka adalah mahal, meskipun keluarga kami tak bergelimang harta tapi kebersamaan ini yang tak bisa di jual.
Sekarang bagaimana caraku untuk membalas semua kebaikan mereka berdua, menurutku dengan apapun ku balas kebaikan mereka, aku tak mampu untuk membalasnya secara hakiki.
Simaklah ini, ini adalah perjalanan selama aku masih hidup,
Di mulai dari RA AL-FALAH dan SDN DUNGUS , pertama kalinya aku mengenal bangku sekolah, begitu mungil dan aku rasa sangat culun-culunnya anak pada saat itu. Teringat saat aku pertama kali bisa membaca, saat aku di puji ibu guru dan teman-teman karena hasil gambar ku yang sangat bagus,hehehe. Itu semua sangatlah indah, masa-masa yang tak kan kutemui lagi sekarang dan seterusnya. Masa kanak-kanak yang masih belum mengerti akan sebuah permasalahan dan urusan, masa dimana hidup penuh tawa dan permainan.
Lihatlah dia, adik mungilku yang duduk di bangku TK. Wajahnya bersinar dan tertawa senang, berlarian mengejar awan tanpa ada yang menghentikan, melukis pelangi dengan warna yang dia punya, menghembuskan semua rasa lelah dalam sebuah pelukan ibunda. Di pangku sedemikian rupa hingga ia merasa nyaman dan tertidur lelap.
Tak kan ada lagi kejadian itu semenjak aku beranjak dewasa
My teenagers life
Inilah pertama kali aku menginjakkan hidup pada dunia remaja, dunia yang puaaaaalllllllliiiiiiiiiiiiiing indah yang tak mau aku tinggalkan. Yaaapz..masa remaja ku di mulai dari SMPN 2 CERME. Aku beruntung bisa meneruskan ke jenjang SMP yang 1 lokasi dengan tempat kerja ibu ku yaitu sebagai Tata Usaha.
Di mulai dari kelas 7 atau 1 SMP.
Aku masih ingat bagaimana aku kali pertama masuk dalam anggota kelas ini, its so nerveous. Hanya sedikit guru yang mengerti bahwa aku adalah anak dari bu narti petugas TU, jujur ibu ku selalu di segani di sana.
Dulu, saat pertama kali aku di terima di SMPN 2 CERME, aku berada di urutan nomer 5 dari 191 siswa yang diterima. Bagiku itu sudah cukup membanggakan. Dan aku masuk dalam anggota kelas 7 E. Dan, aku sangat bersyukur. Di kelas 7 dulu aku selalu mendapat peringkat pertama baik itu dari kelas ku atau pun pararel. Aku masih ingat betul siapa rival ku waktu di kelas, haahaha..silviana velani, defitri nilawati, dian widya astuti, nur faida, afifatul mahmudah....uuuuh banyak lagi.  Dan kalo dari pararel ya siapa lagi kalau bukan Marisa Fajri Rizkiyah dan Sri Wahyuni.
lalu setelah di kelas 7 E , aku naik ke kelas 8. Aku selalu berdoa agar aku tak akan sekelas dengan Marisa. Ahahahaha..karena aku bakalan ada rival, setelah ku lihat. OMG aku sekelas sama Marisa, double WOW jadinya J. Oh iyya..!
Di SMP dulu aku juga ikut organisasi loh, terutama OSIS. Banyak pengalaman banyak ilmu tentunya J, dan tak lupa juga KIR ( Karya Ilmiah Remaja )
Di kelas 8 dulu aku masuk kelas 8A, dimasa kelas 8 ini adalah hal yang tak pernah aku lupakan dalam hidupku. Dimana aku bisa mengenal apa itu arti sahabat, cinta, pengorbanan, dan tujuan ku berada di jenjang sekolah.
Awal nya biasa saja ketika berbaur dengan teman-teman baru, diam, menjawab pertanyaan guru, dan mengobrol dengan orang-orang yang ku kenal. Suatu ketika aku meliht seorang gadis yang duduk tak jauh dari tempatku. Dia adalah JANUAR DENI RAHAYU, aku tak berani melihatnya, mukanya yang judes, sifatnya yng kaku, culas dan lirikan matanya yang terkadang menyeramkan.hahaha..itu sebabnya dia selalu ditakuti anak laki-laki di kelasku bahkan teman sebaya di sekolah takut sama dia.
Setelah -+ 3 bulan aku duduk di kelas 8, januar mulai mendekat padaku, sebenarnya ia sudah 1 kelas denganku saat aku masih di kelas 7, tapi kita jarang bicara dan mendekat dan dia juga ikut OSIS di sekolah,eeeh..sekarang di kelas 8 di pertemukan lagi.
Dia mendekat, berbicara, dan tersenyum kepada orang yang dianggapnya baik. Kuakui , dia gadis yang misterius. Setelah lama kita berteman dekat, aku sering bertemu dengannya, menatap wajah dan melihat senyumannya. Ternyata gadis itu tak menyeramkan seperti yang orang lain menilainya, matanya teduh, wajahnya lembut, cantik, dan senyumnya indah.
Dan  akhirnya KITA SAHABAT, aku dan januar. Dia begitu baik padaku, aku sangat mengenal siapa januar. Jika aku menceritakan hal tentangnya, aku jadi rindu padanya L.
      Lina, dia anaknya pemalu, pendiem, baaaiiik banget, suka membantu dan tidak sombong, lemah lembut. Tapi di saat dia menasehatiku, dia menjadi sosok yang WOW J.
      Yoga farezha, di kelas gak ada dia gak rame, males rasanya kalo sekolah tanpa mereka. Dia tuh pendek, putih, lucu,gokil, imut-imut, hahaha. Baik , care, keras kepala, egois kalo dalam keadaan mepet,dan jail.. Hehehe
      Afif , ananknya itu gimana ya,, lemot nya ampuuuun, gokil, usil juga ih dan mau tauuuu ajja..rasa ingin tahunya besar,,gedhe. Hohoho
      Eni, dia tergolong anak yang preman di sekolah ( ooops ) hahaha. Tapi semenjak kita menjadi sahabat, dia sedikit berubah. Dia memang cantik dan gokil.
Yang terakhir adalah Januar, apa yaa...? jika menceritakan tentang dia. Udah deh..gak bisa di hitung kebaikannya pada ku dan orang lain. Di balik wajahnya yang nyeremin ada kelembutan yang orang lain belum tentu punya. Butuh kedekatan extra jika ingin mengetahui sisi lembutnya itu. Hahaha saaangaat beruntung, aku salah satu orang yang selalu ada di sisi januar. Dengannya aku mengerti apa sih sahabat itu,,,
Dia selalu ada di saat aku sedih dan senang, maupun sebaliknya . Walaupun akhirnya dikelas 9 SMP kita berpisah dan tidak 1 kelas lagi, persahabatan kita tetap utuh “). Hingga semua orang tau akan itu, mereka bilang “ ADA GULA ADA SEMUT, ADA JANUAR PASTI ADA PUPUT ”. itu adalah hal yang tak bisa kulupakan seumur hidup. Januar is my everything in the world after my mom and dad.
SMP adalah masa yang paling indah meski fikiran masih sangat labil, ada cinta, tawa dan sahabat, kalau berbicara tentang cinta saat di putih biru atau SMP ini, ku seakan malu menceritakannya, biar Tuhan, Januar , dan aku saja yang mengetahui akan hal itu J, salah satuny adalah hal yang palin rumit.
13 Juni 2012, aku lulus dari SMP, aq berharap agar aku mendapatkan danum yang tinggi agar aku bisa melanjutkan ke SMA favorit di daerahku, tapi apa daya, inilah kuasa Allah. Dia memberi ku danum yang cukup mengecewakan bagiku, tapi entah bagi orang lain. Aku kurang puas dengan ini semua, memang inilah kodrat manusia yang tak pernah puas terhadap keadaan yang telah diperolehnya. Aku gagal masuk seleksi ke SMA yang ku mau. SMA itu hanya mengandalkan sistem danum tanpa mempertimbangkan baik buruknya siswa yang telah diterima disana. Aku kecewa dan muak dengan keadaan yang seperti itu. Taukah kau betapa getir hati ini ketika mendengar ocehan teman – teman yang terkejut ketika aku tak mampu masuk ke sekolah itu. Bagiku aku telah melakukan hal yang benar, terkadang sebuah kejujuran tidak menjamin kita dalam sebuah hal yang mujur. Ah..itu udah biasa dikala jaman yang seperti ini, akupun tak heran jika teman ku yang terkenal *naughty*nya minta ampun bisa masuk kesana entah dengan cara apa. Aku cemburu saat itu, aku iri.
Tapi Allah telah bericara saat itu, ayahku sangat perduli saat keadaan seperti itu. Ia menuju MAN 2 GRESIK dan mendaftar kan aku untuk menjadi salah satu siswa baru disana melalui jalur prestasi. Ia menyerahkan Rapot , piagam kejuaraan yang pernah kuperoleh , sertifikat, dan ijazah. Ia bahagia, aku terpilih untuk mendapatkan beasiswa disana selama 3 tahun, tanpa membayar biaya apapun kecuali biaya masuk saat itu. Kau tau..? inilah yang namanya keadilan. Kejujuran memihakku walau itu terlambat J
Awalnya aku tak betah bersekolah di sekolah itu, datar dan usianya masih muda. Aku faham dengan keadaan itu. Aku mencoba bertahan dengan melihat sisi positifnya.
  ternyata Islam itu luas”, bukan hanya sekedar percaya ( iman ), Sholat, dan al – qur’an. Aku merasa bodoh akan agama disana, aku kecil, aku seperti orang yang baru yang mengenal Islam.
Mempelajari bahasa arab sangatlah susah buatku, ini kali pertama aku mempelajarinya, walaupun aku bisa mengaji, tapi akankah lebih baik jika aku mengerti apa makna yang terkandung di dalamnya. AL-Qur’an Hadits, Fiqih yang menyangkut hukum – hukum Islam, dan Aqidah Akhlak J. Aku menemukan teman – teman yang sangat baik kepadaku, mereka masih polos karena rata- rata dari rakyat pedesaan , lucu, unik dan rame. Aku berada pada kelas X-U yang berisi 20 siswa.
Di kelas itu aku kalah bersaing, bersaing dengan anak anak cerdas seperti mereka bukanlah hal yang mudah, dan terkadang aku ingin pindah ke kelas reguler agar aku tetap menduduki peringat utama. Tapi setelah berfikir panjang dengan otakku yang sudah beranjjak dewasa ini, lebih baik aku tetap bertahan. Toh yang penting aku tetap masuk dalam 10 besar disana, rata rata terakhir di rapotku adalah 87 dan itu adalah peringkat 9, itu sudah baik. Hahaha..its hard.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar